🌜 Jalur Pendakian Gunung Arjuno Via Purwosari

Jalurpendakian gunung Arjuno via Purwosari terletak di Dusun Tambak watu, Kecamatan Purwosari, Malang, Jawa Timur. Jalur Purwosari ini terkenal dengan banyaknya peninggalan peninggalan kerajaan Majapahit pada masa lampau. Selain itu, sumber air pun lumayan banyak ditemui. Dijalur pendakian Purwosari, akan melewati 7 pos, yaitu Onto Boego, Tampuono, Eyang Sakri, Eyang Semar, Mangkutoromo, Candi Sepilar dan Jawa Dwipa. Bisa dibilang, pendakian jalur spiritual Gunung Arjuno ini tidak membosankan dan penuh nuansa campuran. TitikAwal Pendakian Jalur Purwosari Menuju Puncak Gunung Arjuno Jalur pendakian melalui Purwosari dimulai dari Desa Tambak Watu, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Jika dari Malang bisa ditempuh menggunakan angkutan Bus dari terminal Arjosari Malang dengan tujuan Pasar Purwosari. ο»ΏGUNUNGARJUNA JALUR PURWOSARI. Gunung Arjuna dengan ketinggian 3.339 mdpl, sejak jaman Kerajaan Singasari dan Majapahit sudah dijadikan tempat pemujaan. Seperti halnya gunung penanggungan yang terletak tidak begitu jauh dari gunung arjuna ini, keduanya banyak memiliki peninggalan sejarah berupa bangunan pemujaan. Adabanyak jalur pendakian gunung arjuno yang bisa dilalui. Via Tretes dengan jalur berbatu namun lebar dan pemandangan Gunung penanggungan, Via Purwosari yang konon merupakan jalur spiritual karena disetiap post terdapat petilasan, atau Via Lawang yang saya balum tahu bagaimana jalurnya. Minggu kemarin, dengan kondisi sangat-sangat mendadak Naikgunung ke Arjuno via Purwosari, memang tidak terelakkan suasana yang lebih mencekam ketimbang jalur lain, namun yang menjadi positif di sini, jalur ini lebih halus dan sepi ketimbang jalur via Tretes yang katanya ada jalur asu. Jalur via Tretes, banyak bebatuan, membuat para pendaki kualahan. Untukmenuju basecamp pendakian gunung arjuno via purwosari dari malang atau surabaya, kita tinggal naik bus umum jurusan surabaya - malang atau malang surabaya. Nanti kita turun di purwosari. Untuk biaya naik bus dari malang-purwosari 5rb sedangkan dari surabaya - purwosari 8rb. Jalurpendakian lewat purwosari ini lebih pendek daripada lewat jalur utama. Jalur Pendakian Gunung Arjuno Lewat Purwosari Sangat Sakral Jalur pendakian gunung arjuno lewat purwosari ini terletak di desa Tambak Watu, kecamatan Purwosari, Malang, Jawa Timur. Gunungini memiliki 4 jalur pendakian, yaitu jalur Tretes, jalur Lawang, jalur Purwosari dan Jalur Batu. Nah, kali ini menyajikan estimasi waktu dan biaya untuk mendaki melalui jalur pendakian Purwosari - Lawang seperti diceritakan oleh akun Instagram @kikiekaa. . 11 April 2019 0745 β€” Salah satu jalur pendakian Gunung Arjuno adalah melalui Purwosari. Jalur pendakian ini terbilang sepi jika dibandingkan dengan jalur-jalur pendakian lainnya di gunung yang memiliki ketinggian meter di atas permukaan laut mdpl itu. Untuk itu, kalian harus mempersiapkan segalanya jika akan melalui jalur Purwosari. Berikut ini beberapa tips untuk mendaki gunung Arjuno via Purwosari seperti dirangkum dari berbagai sumber. 1. Bila melakukan pendakian di musim hujan, di jalur pendakian Purwosari ini akan dapat menemukan sumber air di sepanjang jalur. Namun, jika di musim kemarau, sumber air hanya bisa ditemui di Pos 2 dan Mangkutoromo. 2. Kalian akan menemukan warung di Pos 2, tempat yang cocok untuk beristirahat dan berteduh. 3. Jangan pernah merusak situs-situs sakral atau tempat pemujaan yang ada di sana, apapun alasannya. 4. Lokasi yang cocok atau ideal untuk mendirikan tenda di jalur pendakian Purwosari ini adalah di Mangkutoromo. Pasalnya, di lokasi tersebut, kalian akan menemukan sumber air dan shelter juga. 5. Kalian juga bisa mendirikan tenda di Jawadwipa, jika merasa di Mangkutoromo terlalu jauh jaraknya dengan Puncak. MC/DC Foto Instagram/gandhanganom16 Home Β» INFO GUNUNG Β» Pendakian Gunung Arjuno Via Purwosari, Ini Misteri Keangkerannya! Pendakian Gunung Arjuno via Purwosari, kini resmi dibuka! Sobat Wisata Gunung, siapa yang sedang rindu dengan gunung Arjuno? Kali ini, lebih banyak menuliskan kisah pendakian, bukan hanya sekadar informasi saja. Yups, tentang gunung tertinggi kedua di Jawa Timur, setelah gunung Semeru. Mendaki gunung, tentu tidak akan luput dari cerita mistis. Namun, hobi dan indahnya alam Tuhan, membuat kita tidak pernah menyerah untuk menyentuh mata diri dengan alam tersebut. Malah kadang, jiwa seakan terpanggil dan rindu dengan indahnya pemandangan yang melindungi benda kerucut yang dijuluki dengan paku bumi itu. Informasi terbaru, sejak 2019, pendakian harus melalui registrasi online terlebih dahulu ya kawan, tidak bisa lagi pakai cara on the spot. Inilah 9 Jalur Pendakian Gunung Arjuno Ada banyak jalan menuju Roma, lebih tepatnya, ada banyak jalur yang bisa Anda lewati saat hendak menuju puncak Arjuno. 9 jalur, belum lagi jalur tikus yang sering dilewati pendaki yang terlalu merindu dengan gunung ini. 9 jalur ini, 4 utama, 5 jalur tidak resmi. Sangat tidak disarankan ya, melewati jalur tikus, karena jalur ini biasanya dilewati oleh orang-orang yang mendaki tanpa izin, karena pendakian yang sering ditutup saat pandemi kemarin, atau karena cuaca buruk. Bisa sangat membahayakan keselamatan pendaki, terlebih jika ada masalah di tengah jalan. Seperti teman pendaki yang hilang atau tersesat, padahal posisi mendaki tidak izin dan tidak tercatat di buku laporan. Hal ini mengakibatkan menyulitkan Tim SAR yang menangani, tidak ingin kan, jika sampai terjadi hal demikian? Untuk itu, lewatlah salah satu di antara 4 jalur resmi yang saya tuliskan dari angka 1 sampai 4, lalu 5 ke bawah belum diresmikan. Jangan lupa melakukan pendaftaran terlebih dahulu layaknya orang yang mendaki biasanya, inilah 9 jalur itu 1. Purwosari 2. Tretes 3. Cangar 4. Kebun Teh Lawang 5. Kaliandra 6. Sumbergondo 7. Karangploso 8. Sumber Awan 9. Pure Dari sembilan jalur di atas, konon, banyak yang bilang, gunung Arjuno angker nya lebih kerasa saat lewat jalur Purwosari sampai ada yang bilang jalur ini termistis. Di sana banyak terdapat tempat untuk bertapa atau meditasi. Istilah orang sekitar Arjuno, menyepi. Untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, atau untuk mendapatkan ilmu-ilmu tertentu. Tidak hanya tempat menyepi, banyak sekali bahkan di setiap pos, terdapat arca peninggalan eyang-eyang, atau petilasan para dewa. Wah, dalam pembahasan ini, nanti akan saya bahas dari jalur Purwosari, mantap kan? Perjalanan yang dilakukan oleh 6 orang, 4 laki-laki dan dua perempuan ini mula-mulanya berjalan lancar. Mereka bernama Rozikin, Imam, satu laki-laki dan Deny sebagai seseorang yang memberikan informasi nanjak kali ini. Oh iya, masih ada dua perempuan lagi, namun nama-namanya tidak disebutkan oleh narasumber. Seperti biasa, sebelum memulai perjalanan, tentu harus registrasi dan berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Agar perjalanan dilancarkan hingga, ke puncak, lalu bisa turun dengan selamat. Naik gunung ke Arjuno via Purwosari, memang tidak terelakkan suasana yang lebih mencekam ketimbang jalur lain, namun yang menjadi positif di sini, jalur ini lebih halus dan sepi ketimbang jalur via Tretes yang katanya ada jalur asu. Jalur via Tretes, banyak bebatuan, membuat para pendaki kualahan. Itu semua pilihan Anda, jika memilih jalur Purwosari, siapkan keberanian dan jangan lupa berdoa sebelum berangkat, karena nanti Anda akan dihadapkan dengan banyak sekali patung-patung atau tempat pemujaan atau meditasi. Perjalanan Deny Setiawan dan kawan-kawan, bisa dibilang lancar, meski sempat ada gangguan salah satu pendaki bertemu dengan makhluk tinggi besar, berwarna hitam di siang hari saat berada di pos Tampuono. Baiklah, saya akan menceritakan perjalanan lengkapnya. Segerombolan rombongan pendaki yang berasal dari Jawa Timur, tepatnya Sidoarjo ini, kini sudah sampai di tempat parkir dan Basecamp tempat pendaftaran, waktu itu 16 Agustus 2016. Mereka ingin, di saat kemerdekaan bisa merayakan kemerdekaan di puncak Gunung Arjuno, asyik kan ya? Setelah melakukan registrasi, semua pun melancarkan doa di dalam hati masing-masing dan memulai perjalanan dari Basecamp Tambak Watu, tepatnya di Ds. Tambak Watu Kec. Purwosari, Kab. Pasuruan, menuju ke pos 1. Di pos 1 ini, menurut narasumber, akan tampak sebuah Goa. Goa itu namanya Goa Ontoboego. Perjalanan baru dimulai dari sini, kaki mereka ingin radak cepat, dan bertemulah dengan hamparan kebun kopi milik warga, dari sini tanjakan mulai terasa, karena kemiringan sekitar 10 derajat. Masih terasa ringan sih, tetapi perjalanan menuju pos 2, sekitar 30 menitan. Ada banyak pos yang siap menghadang, di pos 2, sudah mulai tampak, yaitu Pos Tampuono. Perasaan merinding, pun sudah kerasa. Salah satu teman di antara pendaki itu, melihat sosok makhluk tinggi besar, berwarna hitam. Ia tidak berani bercerita kepada siapa-siapa. Meski lihatnya di siang bolong, tetapi daerah gunung merupakan rumah mereka, rumah mahkluk astral yang berkekuatan lebih besar ketimbang makhluk astral yang ada di rumah-rumah kosong. Semua pendaki pun juga merasakan perasaan yang sama, pos itu berupa tempat meditasi yang biasa digunakan oleh orang-orang yang ingin melatih kebatinan, seram kan? Ada patung Naga juga di sana. Tidak ingin berlama-lama, perjalanan pun dilanjut, kini sampailah di pos 3, Eyang Sakri. Di sana juga ada kayak gubuk, tempat untuk bertapa. Lalu menuju ke pos 4, guys. Suasana mistis makin kerasa, meski tampilan yang akan kalian lihat, berbeda dari sebelumnya. Deny bercerita, jika sebelumnya, rata-rata ada bangunan untuk meditasi, di sini lebih ke halaman luas disertai patung yang berbalut kain putih. Patung itu konon jelmaan dari Eyang Semar, melihat patung itu, semakin merinding hingga naik ke bulu kuduk. Sudah cukup puas di sana, lanjutlah perjalanan menuju pos 5, di Mangkutoromo. Di sini sudah agak lega, karena bisa selonjoran dan meletakkan barang-barang yang ada di pundak. Jika ingin naik ke puncak, katanya lebih enak barang ditaruh di sini, biar nggak berat-berat. Oh iya, isi penuh botol air yang Anda bawa ya, di sini ada sumber air yang siap Anda isikan. Di atas sudah tidak ada sumber air. Lelah beristirahat, lanjut aja ke pos 6, Candi Sepilar, agak seram, kita melewati di antara candi itu, dan segera menuju ke Pos 7, Jawa Dwipa. Estimasi perjalanan dari pos ke pos, yang paling jauh ada di pos Jawa Dwipa menuju ke Plawangan. Sekitar 3 jam lebih. Di Plawangan ini, kita akan dipertemukan dengan jalur pendakian dari arah Lawang. Nah, kalau sudah begitu, kita bisa segera sampai di puncak yang ditunggu-tunggu, yaitu Puncak Ogal Agil. Jangan lupa menikmati suasananya ya, meski sempat ketemu suasana merinding, di sini Anda bisa menikmati hamparan pepohonan Edelweis, atau pohon atau bunga abadi. Lalu, sampailah kita di puncak yang ditunggu-tunggu. Akhirnya, mereka ber enam, sampailah di puncak Ogal Agil. Foto-foto ini, kita akan bisa melihat hamparan awan, yang bisa terlhat langsung di depan mata, sambil merayakan kemerdekaan. Ada beberapa gunung juga yang bisa kita lihat, itu gunung Semeru dan Welirang. Gunung Semeru, gunung tertinggi Jawa Timur, dan memang lumayan dekat sih sama Gunung Arjuno. Jika ingin tahu tentang Semeru, ini dia kisah misteri Gunung Semeru. Menurut Deny, puncak ini dinamakan Ogal-Agil karena Anda akan melihat beberapa bebatuan besar yang ada di puncak, ketika ada angin yang berhembus besar, batu itu akan bergoyang-goyang kayak ogal-agil gitu. Jadi di atas juga agak ngeri sih, tapi seru, karena bisa melihat awan-awan yang menyegarkan. Oh iya, hati-hati jangan sampai kepleset, bahaya. Salah satu teman, saat di bawah setelah pendakian usai pun baru berani bercerita tentang apa yang dilihatnya. Memang mendaki, sudah pasti ada halangan, jangan cepat putus asa, bahkan masih ada pengalaman yang seram dari para pendaki lainnya, saat mendaki di gunung ini, kapan-kapan saya ceritakan. Cari Aman dengan Mencari Teman yang Kenal Jalan Mendaki,banyakΓ‚ hal yang bisa terjadi di depan Anda. Sedia payung sebelum hujan, bawa teman yang kenal track ya guys, jangan lupa. Kalau tidak punya, bisa meminta diantar oleh pemandu yang telah disediakan. Alam yang masih rimbun dan terjaga, meski sudah ada petunjuk arah, terkadang bisa menyulitkan para pendakian. Apalagi, ada banyak jalan bercabang. Ada satu kisah, kumpulan orang yang sedang mendaki di Arjuno namun tersasar ke Puncak Welirang. Memang tidak salah, jika sampai ada yang tersasar di puncak itu, karena gunung ini berjajar. Untung saja, salah satu pendaki yang sedang bersama dengan rombongan itu, sebelumnya pernah mendaki ke Welirang. Jadi nggak terlalu panik, malah memilih memutuskan ke puncak Welirang, ketimbang tujuan awal mendaki ke puncak Arjuno. Karena ia harus kembali sangat jauh, jika memaksakan ke puncak Arjuno. Semoga pendakian yang seperti ini tidak sampai terjadi pada Anda ya, mangkanya cari rekan yang berpengalaman. Penutup Sudah banyak bercerita nih guys, saatnya saya pamit. Itulah beberapa informasi dan pengalaman pendakian Gunung Arjuno via Purwosari. Jangan lupa ya, sebelum mendaki, periksa perlengkapan mendaki, baik stok makanan atau alat pendakian, jangan sampai ada yang tertinggal, supaya pendakian lancar. Share this information with your friends Kali ini kita akan berbagi informasi estimasi biaya dan waktu pendakian gunung arjuno via purwosari. Gunung arjuno sendiri adalah sebuah gunung berapi kerucut istirahat di Jawa Timur, Indonesia dengan ketinggian m dpl. Gunung Arjuno secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Gunung arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di jawa timur setelah gunung semeru, serta menjadi gunung tertinggi keempat di pulau jawa. Pendakian gunung arjuno terdiri dari empat basecamp, purwosari, tretes, lawang dan cangar batu, tapi kali ini kita membahas via purwosari, jalur sejarah dan wisata religi. Kenapa disebut juga jalur wisata religi di basecamp pendakian gunung arjuno via purwosari? Karena disetiap jalur pendakian terdapat peninggalan atau petilasan zaman kerajaan singosari. Mulai dari pos satu ontobogo sampai pos 7 djawa dwipa kita melewati peninggalan sejarah, mulai dari petilasan, candi dll. Banyak orang yang berkunjung kesini hanya sekedar berziarah, membersihkan diri dll, teritama mereka yang masih menganut aliran kepercayaan jawa. Untuk menuju basecamp pendakian gunung arjuno via purwosari dari malang atau surabaya, kita tinggal naik bus umum jurusan surabaya – malang atau malang surabaya. Nanti kita turun di purwosari. Untuk biaya naik bus dari malang-purwosari 5rb sedangkan dari surabaya – purwosari 8rb. Nanti dari purwosari kita naik ojek menuju desa tambakwatu, disini tidak ada angkutan umum atau desa. Untuk ongkos naik ojek kisaran 50rb perorang. Setelah sampai basecamp di desa terakhir tambakwatu kita registrasi ulang, oh iya sebelumnya registrasi wajib online ya nanti di pos kita tinggal verifikasi dan membayar simaksi. Hari pertamaBasecamp – Pos 1 Guo Ontobogo 1 jamDisini kita melewati perkebunan warga dan pohon pinus sampai pos 1 guo ontobogo. Guo Ontobogo sendiri biasa buat ziarah, selain itu disana juga ada bangunan logo kostrad. Guo Ontobugo Baca Juga Estimasi Waktu dan Biaya Pendakian Gunung Arjuna Welirang Via Tretes Pos 1 Guo Ontobogo – Pos 2 Tampuono 1 jam 30 menitDisini kita masih melewati perkebunan warga, terutama tanaman kopi. Di tampuono terdapat warung dan banyak tempat-tempat untuh berziarah. Pos 2 Tampuono – Pos 3 Eyang sakri 10 menitDari Tampuono ke eyang sakri pos 3 cukup dekat dan terlihat bangunan gubuk untuk berziarah. Pos 3 Eyang Sakri – Pos 4 Eyang Semar 1 jam 30 menitDari sini jalan mulai menanjak, hutan lebat memanjakan suasana. Disini juga nanti kita melewati alas tengah yang katanya angker kata anak instagram. Setelah sampai di eyang semar banyak bangunan atau pondokan buat para peziarah menginap. Ada juga tempat persembahan dan tempat untuk sholat. Pos 4 Eyang semar – Pos 5 Mangkhutoromo 45 menitJalan disini menanjak dan sangat terjal, seolah-olah kita sedang menaiki tangga untuk menuju candi mangkhutoromo. Candi Mangkhutoromo adalah candi yang cukup besar dan masih terawat. Disini tampak terlihat peninggalan sejarah kerajaan singosari. Selain itu di mangkhutoromo biasany tempat camp untuk para pendaki yang mau ke gunung arjuno, karna cuma satu-satunya tempat yang ada sumber air. Hari KeduaPos 5 Mangkhutoromo – Pos 6 Candi Sepillar 30 menitDari mangkhutoromo ke candi sepilar cukup dekat, terlihat bangunan tangga candi dan patung penjaga kerajaan dwarapala. Setelah melewati tangga candi sepilar kita sampai di puncak candi yang terdapat altar pandawa lima. Pos 6 Candi Sepillar – Pos 7 Jawa Dwipa 1 jam 30 menitDari sepilar ke djawa dwipa jalan mulai menanjak, lagi-lagi fisik kita di uji. Hutan disini tidak begitu rimbun dan ilalang cukup tinggi-tinggi. Di djawa dwipa terdapat petilasan biasanya banyak orang yang menaruh sesajen di sana. Sepilar Baca juga Cara Registrasi Online dan Peraturan Pendakian Gunung Arjuna Welirang Pos 7 Djawa Dwipa – Pelawangan 4 jamPerjalanan dari djawa dwipa ke pelawangan ini cukup panjang di banding pos sebelumnya, kita melewati hutan pinus dan alas lali jiwo yang katanya anak-anak instagram seram. Melewati cemara sewu, pertigaan jalan via lawang. Pelawangan – Puncak 1 jamDari pelawangan ke puncak lumayan dekat karena puncak ogal-agil sudah kelihatan. Jalurnya menanjak dan bebatuan. Estimas Biaya Dari Surabaya / Malang 1. Surat kesehatan 10rb2. Bus PP malang – Purwosari 10rb / Bus PP surabaya – purwosari 16rb3. Ojek purwosari – tambakwatu PP 100RB4. Simaksi 3 hari 2 malam 33rb Estimasi Waktu Pendakian Gunung Arjuno Via Purwosari 3 Hari 2 Malam Hari Pertama1. Basecamp – Pos 1 Guo Ontobugo = 1 jam2. Pos 1 Guo Ontobugo – Pos 2 Tampuono = 1 jam 30 menit3. Pos 2 Tampuono – Pos 3 Eyang sakri = 10 menit4. Pos 3 Eyang Sakri – Pos 4 Eyang Semar 1 jam 30 menit5. Pos 4 Eyang semar – Pos 5 Mangkhutoromo 45 menit Hari Kedua6. Pos 5 Mangkhutoromo – Pos 6 Candi Sepillar 30 menit7. Pos 6 Candi Sepillar – Pos 7 Jawa Dwipa 1 jam 30 menit8. Pos 7 Djawa Dwipa – Pelawangan 4 jam9. Pelawangan – Puncak 1 jam10. Puncak – Camp Pos 5 Mangkhutoromo 3 jam 30 menit Hari ketiga11. Pos 5 Mangkhutoromo – Perijinan 2 jam Nb. Camp di pos 5 Mangkhutoromo karena satu-satunya sumber air disini. Navigasi pos

jalur pendakian gunung arjuno via purwosari